Senin, 15 Maret 2010

Meningkatkan Kecerdasan Anak

Anak yang cerdas adalah anak yang bisa bereaksi secara logis dan berguna terhadap apa yang dialaminya di lingkungannya, pemahaman dan kecerdasan anak terhadap apa yang dialaminya, didalam pikirannya, pengalaman ini diubah menjadi kata-kata atau angka.
Sering ditemui orang yang pandai di sekolah tetapi tidak sukses atau orang yang tidak pandai di sekolah tetapi “happy” dan sukses dalam pekerjaannya. Kesuksesan anak banyak bergantung pada daya adaptasi dan pemecahan masalah dikehidupan sehari-hari. Mengoptimalkan kecerdasan anak dapat mendorong empati orang tua untuk lebih peka terhadap rasa dan nalar anak-anaknya.
Cara mengoptimalkan kecerdasan anak adalah :
1. Tingkatkan cara belajar, cara membaca, cara mengulang
A. Perkenalkan Cara Belajar
Misalnya cara menghitung dengan menggunakan jari atau dengan alat hitung lain.
B. Perkenalkan Cara Membaca
Misalnya, orang tua berkata :
1. ”Ibu dulu memberi garis di bawah kata-kata yang penting”.
2. ”Sekarang kamu yang baca ceritanya keras-keras...Ayah yang mendengarkan.”
C. Perkenalkan Cara Mengulang
Misalnya ada sebuah gambar pohon kelapa, sang ibu telah memberi tahu sebelumnya bahwa ini adalah pohon kelapa, kemudian ibu itu mengulang lagi dengan memberikan pertanyaan kepada anaknya apakah anaknya ingat bahwa ini pohon apa.
2. Perkenalkan strategi
Misalnya orang tua mengajarkan strategi cara bermain suatu permainan.

3. Mengambil Keputusan yang Rasional
Dalam belajar matematika, anak harus mengetahui apa yang akan dihitung, apa yang diketahui dan apa yang di tanyakan.

4. Mencetuskan Ide Selancar Mungkin
Misalnya anak tekunci di dalam kamar, tetapi kunci itu hilang, anak harus memiliki ide bagaimana bahwa dia harus keluar dari kamar itu tanpa melewati pintu yang terkunci.

5. Mindmapping
A. Biasakan anak mendeskripsikan konsep dengan cara menggambarkannya secara bebas, baik dengan kata-kata, warna, maupun gambar.
B. Biarkan anak menghubungakan dengan apa saja, biarkan ia bebas menggambarkan hubungannya.

6. Pembendaharaan Kata-kata
Anak diajarkan membedakan, misalnya air panas dengan air hangat.

7. Berpikir Sambil Membayangkan
Misalnya anak membayangkan, ”kalau celengan ini penuh, aku akan punya uang banyak...dan aku bisa membeli kereta-keretaan yang bagus.”.

8. Humor
Anak diajarkan cara berhumor dengan cara bercanda dengannya, membaca cerita lucu, atau bercerita pengalaman yang lucu.

9. Gambar
Biarkan anak menumpahkan perasaannya dalam gambar dengan cara menggambar apa yang dia inginkan.

10. Berpikir Kritis
Misalnya mengajarkan anak membetulkan lukisan yang miring.

11. Asosiasi
Misalnya mengajarkan anak dengan cara menyamakan bentuk awan dengan bentuk hewan seperti, kelinci yang sedang berkejar-kejaran.

12. Tantangan
Misalnya orang tua memberi tantangan dengan berkata, ”siapa yang paling cepat membersihkan taoge akan ibu beri hadiah.”.

13. Permainan
Bermain secara sportif

14. Menyeimbangkan Kerja Otak Kiri dan Otak Kanan
Agar anak bisa membaca lancar dengan pemahaman penuh, menulis secara kreatif, mengeja dan mengingat, mendengar dan berpikir sekaligus pada saat yang sama atau menjadi juara pada cabang olahraga tertentu, dibutuhkan koordinasi otak kiri dan kanan dengan baik dan terlatih, dengan cara kebiasaan-kebiasaan sehari-hari, yaitu :
A. Menikmati musik dan kesenian lainnya
B. Menikmati warna, ruang, dan bentuk
C. Menghargai kreativitas
D. Menghargai kepekaan perasaan


Sumber : Rachman, Eileen. (2005). Mengoptimalkan kecerdasan anak. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar